TIMES RIAU, PANGKALPINANG – Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Bangka Belitung melancarkan operasi besar-besaran untuk menertibkan aktivitas tambang ilegal. Sebanyak 1.600 personel dikerahkan guna memastikan penambangan bijih timah di wilayah tersebut berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku.
Kapolda Babel, Irjen Pol Viktor T. Sihombing, menegaskan hal itu dalam keterangan pers di Pangkalpinang pada Jumat. “Operasi tertib tambang ini agar proses penambangan dapat dilakukan dengan baik dan benar,” ujarnya.
Operasi yang bertajuk “Operasi Tertib Tambang Menumbing 2025” ini melibatkan sinergi multipihak. Polda Babel dibantu oleh sejumlah stakeholder kunci, termasuk TNI, pemerintah daerah, serta berbagai instansi terkait lainnya.
Tegaskan Dampak Negatif Tambang Ilegal
Viktor Sihombing menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab. “Jika sumber daya alam ini dikelola dengan baik dan benar tentunya akan menghasilkan hal positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Namun, jika prosesnya sudah salah, tentu sebaliknya yang didapatkan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kaitan langsung antara tambang ilegal dengan bencana alam. Menurut Kapolda, bencana yang kerap terjadi belakangan ini banyak dipicu oleh proses penambangan atau pemanfaatan SDA yang tidak sesuai aturan.
Lebih dari sekadar penindakan, operasi ini dirancang mencakup seluruh tahapan. “Kita sudah memetakan daerah-daerah tambang, dan ini sudah menjadi objek serta sasaran operasi,” kata Sihombing.
Polda akan menjalankan fungsi mulai dari pencegahan, penindakan, hingga penyuluhan kepada masyarakat dan para penambang. Tujuannya agar semua aktivitas tambang, baik yang berizin maupun yang ilegal, dapat diawasi sehingga pelaksanaannya sesuai regulasi dan hasilnya benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |