https://riau.times.co.id/
Gaya Hidup

Sejarah Kuliner Khas Korea Seolleongtang, Hidangan Raja Joseon

Rabu, 15 Oktober 2025 - 02:51
Sejarah Kuliner Khas Korea Seolleongtang, Hidangan Raja Joseon Seolleongtang, kuliner tulang sapi khas Korea. FOTO: amazing food and drink

TIMES RIAU, JAKARTA – Seolleongtang atau sup tulang sapi khas Korea. Kuliner ini sangat istimewa, karena dulu menjadi hidangan wajib para Raja di yang memerintah selama Dinasti Joseon. 

Sup tulang sapi ini juga biasanya menjadi sesaji dalam upacara ritual saat panen melimpah. Seolleongtang akan disajikan di seonnongdan semacam altar persembahan dalam upacara panen raya. 

Pada upacara itu seolleongtang akan disantap bersama oleh para petani dan keluarganya. Karena hanya petani dan rakyat bawah hanya bisa menikmati seolleongtang pada acara tertentu saja, maka sup tulang ini menjadi sangat istimewa. 

Sumber lain menyebut, kuliner 'mahal' ini konon berasal dari Mongolia, yang diperkenalkan oleh para pedagang pada masa kerajaan Goryeo (sebelum Joseon). 

Sebenarnya seperti apa sih seolleongtang? 

Sederhananya, seolleongtang adalah sup tulang sapi Korea yang dibuat dengan merebus tulang sapi dan daging selama berjam-jam sehingga menghasilkan kaldu putih susu yang kental. 

Sup ini berisi irisan daging sapi tipis, daun bawang dan bumbu lainnya. Biasanya disantap hangat bersama nasi dan berbagai lauk seperti kimchi. Makanya seolleongtang kerap disajikan di mangkuk tahan panas yang disebut ttukbaegi. 

Karena berbahan tulang sapi, seolleongtang baik untuk kesehatan anak-anak yang dalam masa pertumbuhan. Baik juga untuk orang dewasa yang sedang dalam pemulihan. 

Berbahan tulang sapi, seolleongtang sebenarnya mudah dibikin. Berikut resepnya. 

Bahan-bahan:
1 kg tulang sapi (minta tulang yang masih ada daging nya)
1 buah lobak
1 buah bawang bombay
1 batang daun bawang
1 bungkus bihun
secukupnya Lada bubuk
secukupnya Garam

Cara membuat:

Cuci tulang dengan air mengalir sampai benar-benar bersih. Berdirikan tulang setelah dicuci, tujuannya agar sisa darah dan air bisa turun. 

Rebus tulang di air mendidih. Ingat ya, masukkan tulang setelah air benar-benar mendidih supaya tidak menyisakan aroma amis. Buang kotoran yang keluar dari air rebusan tulang. 

Teruskan proses perebusan dengan api sedang. Proses perebusan memang cukup lama untuk menghasilkan kaldu putih pekat. 

Sembari merebus dengan api sedang, bisa ditambahkan bawang bombay dan daun bawang. 

Setelah kuah berwarna putih, matikan api dan dinginkan kuah. Tujuannya untuk memisahkan kaldu dan lemak. Lemak yang menggumpal bisa diambil dan dibuang.  

Rebus lagi tulang dengan api besar untuk proses terakhir. Jangan lupa untuk menambahkan bumbu seperti garam dan lada. Tidak perlu lagi penyedap karena kaldu sudah keluar dari tulang.  

Siapkan bahan lainnya seperti lobak dan bihun, rebus hingga matang. 

Siapkan mangkuk, masukkan semua isian dan kuah seolleongtang. Santap dalam kondisi hangat. (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Riau just now

Welcome to TIMES Riau

TIMES Riau is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.