TIMES RIAU, BATAM – PLN Nusantara Renewables (NR) mencanangkan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Tembesi di Batam, Kepulauan Riau, sebagai model percontohan untuk pemanfaatan waduk sebagai lokasi panel surya.
Menurut Direktur Operasi PLN Nusantara Renewable, Kuswara, kehadiran PLTS terapung ini merupakan yang pertama untuk Kota Batam, dengan kapasitas terpasang mencapai 46 MWp. Keberadaan pembangkit ini diproyeksikan menjadi langkah inovatif yang penting dalam pengembangan energi hijau di daerah tersebut.
"Kalau di Batam ini akan jadi yang pertama kali. Harapannya nanti akan muncul replikasi-replikasi proyek lain yang di waduk," papar Kuswara di Batam Kamis (9/10/2025).
Kuswara menambahkan bahwa potensi waduk di Batam cukup melimpah dan ideal untuk dikembangkan menjadi ladang pembangkit surya. Ia berharap kesuksesan proyek Tembesi dapat mendorong pembangunan serupa di berbagai daerah.
Selain Tembesi, Indonesia telah memiliki beberapa proyek PLTS terapung lain, seperti PLTS Cirata (Jawa Barat), PLTS Karangkates (Malang), dan PLTS Saguling (Jawa Barat). Namun, hingga saat ini, hanya PLTS Cirata yang sudah beroperasi penuh.
"Kita bisa memanfaatkan waduk-waduk itu. Itu kita coba berdayakan melalui utilisasi waduk-waduk yang ada di Pulau Jawa," jelasnya.
Target operasional untuk PLTS Tembesi sendiri direncanakan pada pertengahan tahun 2026. Dengan kapasitas 46 MWp, proyek yang termasuk dalam Program Strategis Nasional ini akan menjadi PLTS terapung terbesar kedua di Indonesia, setelah PLTS Cirata.
Keberadaan PLTS Tembesi diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik di Kepulauan Riau, tetapi juga menarik minat investor asing untuk menanamkan modal di Batam, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Saat ini, proses konstruksi PLTS Tembesi telah berjalan, dengan target mencapai operasi komersial penuh pada kuartal II atau III tahun 2026. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PLTS Terapung Tembesi: Pembangkit Pertama Batam yang Buka Jalan Bagi Proyek Serupa
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |