TIMES RIAU, PANGKALPINANG – Sekelompok ibu rumah tangga di Kelurahan Kampak, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membuktikan bahwa usaha mikro dapat menjadi penggerak ekonomi warga. Melalui penjualan aneka kue tradisional dengan harga terjangkau, mereka berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membuka lapangan kerja, khususnya bagi perempuan di lingkungan sekitar.

Salah satu pelaku usahanya, Nurhayati, jumat (10/10/2025) menceritakan perjalanan bisnisnya yang dimulai tiga tahun lalu dengan modal terbatas. Kini, beragam kue seperti cucur, talam, nagasari, dan apem laris manis dibanderol mulai Rp1.000 per potong. “Alhamdulillah, dari berjualan kue seribuan ini bisa membantu ekonomi keluarga. Setiap pagi kami berjualan di depan rumah dan banyak pembeli yang datang karena harganya murah dan rasanya enak,” ujar Nurhayati.

Ia menambahkan bahwa permintaan sering melonjak saat ada hajatan atau acara keagamaan. Menurutnya, daya tarik kue tradisional terletak pada cita rasa otentik dan penggunaan bahan-bahan alami yang tetap dipertahankan.

Inisiatif positif ini mendapat apresiasi dari Ketua RT setempat, Ratna. Ia menilai usaha semacam ini mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan menguatkan pondasi ekonomi rumah tangga. "Usaha kecil seperti ini sangat kami dukung karena mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dari bawah. Ke depan, kami berencana memfasilitasi pelatihan pengemasan dan pemasaran agar produk mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” tutur Ratna.

Berkat ketekunan dan semangat gotong royong, para ibu di Kampak tidak hanya berkontribusi pada ketahanan ekonomi keluarga, tetapi juga aktif melestarikan kuliner tradisional khas Bangka Belitung. (*)