TIMES RIAU, BOGOR – Mahasiswi tingkat akhir Jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran (Unpad), Zahra Fitriyana (22), kini tak hanya sibuk mengurus skripsi. Perempuan asal Kota Bogor yang menetap di Sindangrasa, Bogor Timur, ini memilih jalur advokasi untuk mengeskalasi kesetaraan gender di daerahnya.
Berangkat dari latar belakang kepemimpinan yang kuat, Zahra sapaan akrabnya memandang pemberdayaan perempuan bukan sekadar wacana etis, melainkan strategi kunci dalam manajemen sosial dan pembangunan kota.
Kepemimpinan: Laboratorium Awal Pemberdayaan Diri
Semangat untuk naik panggung yang didorong sejak kecil oleh orang tua, berpadu dengan pengalaman organisasi yang padat, menjadi bekal utama Zahra. Ia terbiasa mengelola sumber daya manusia dan mengadvokasi ide.
Dalam catatan riwayat kepemimpinannya, Zahra pernah menjadi Pimpinan Kabinet Bidang Kemahasiswaan BEM Kema FEB Unpad 2024, Board of Directors Marketing Comunication Financial Market Community 2023, dan Manager of Management Society Hima Manajemen Unpad 2022.
Di kampus, ia juga menjabat sebagai Head of Event Putra Putri Padjadjaran 2023 dan Head of Art Competition BIG FORCE! Festival 2022 serta seorang Co-Founder of @feberbisnis. Pengalaman ini menurutnya, mengajarkan cara menginspirasi dan memengaruhi orang lain.
Zahra menjelaskan, “Sebagai seorang mahasiswi jurusan Manajemen, saya terbiasa mempelajari bagaimana mengelola sumber daya, terutama manusia. Dari sanalah saya menyadari, bahwa kepemimpinan bukan hanya soal mengatur, tapi juga memberdayakan.”
Zahra Fitriyana bersama tim pendukung saat grand final Mojang Jajaka Kota Bogor. (FOTO: Zahra for TIMES Indonesia)
Pemahaman ini diperkuat saat magang di ParagonCorp, di mana ia melihat langsung penerapan inklusivitas secara strategis. Ia juga aktif menjadi pembicara dalam mengisi materi soal kepemimpinan dan pemberdayaan di berbagai organisasi lingkup Unpad.
Advokasi "Women Empowerment" sebagai Pilihan Strategis
Zahra membawa isu pemberdayaan perempuan (women empowerment) sebagai advokasinya saat menjadi bagian Mojang Kota Bogor. Alur berpikirnya sederhana, tetapi logis yaitu ilmu manajemen yang fokus pada pengelolaan orang, latar belakangnya sebagai pemimpin perempuan aktif, hingga keinginan agar perempuan lebih berdaya.
"Saya yakin dan percaya bahwa banyak perempuan di Kota Bogor memiliki potensi besar, namun sering kali belum sepenuhnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang," tutur perempuan cantik yang punya hobi yoga, berenang, dan trekking.
Lantas ia kemudian merangkum visinya dengan lugas. “Menurut World Economic Forum, butuh lebih dari 130 tahun untuk menutup global gap gender. Fakta ini pilu, tapi sebagai perempuan saya memilih mengambil peran,” imbuh Zahra.
Lebih lanjut dia menambahkan dan percaya bahwa pemberdayaan berawal dari kesempatan berperan, dan menjadi perempuan bukanlah sebuah pagar penghalang. We are not just part of the story, we are the story makers.
Melalui advokasi ini, pemilik akun media sosial Instagram @zahrafitryn bertekad agar Kota Bogor menjadi daerah yang ramah terhadap potensi generasi muda, tempat setiap perempuan dapat memimpin sesuai perannya.
Menciptakan Ekosistem dan Dukungan Tak Terhingga
Dia melihat ada peluang besar untuk menjadi pemberdaya di Kota Bogor yang sudah memiliki banyak aktor individu dan komunitas pegiat perempuan. Tantangan utamanya, menurutnya adalah bagaimana menciptakan ekosistem agar para pegiat ini saling terkoneksi dan melebarkan dampak dari ruang aman perempuan berdaya.
Lebih lanjut dia memiliki harapan besar, agar banyak posisi kepemimpinan diisi oleh perempuan karena mereka layak dan diakui. Dalam perjalanannya, dukungan tak terhingga datang dari berbagai pihak.
Zahra menyebut, “Di titik ini saya merasa begitu banyak cinta dan kasih sayang yang hadir membersamai perjalanan di Moka dari keluarga, kerabat, teman dan sahabat.” Dukungan tersebut meliputi motivasi, materi, dukungan mental, saran strategis, hingga bantuan untuk exposure media sosial. (*)
Mengakhiri pesannya, Zahra mengajak generasi muda untuk mengambil peran. "Saya ingin mengajak teman-teman muda, terutama para perempuan, untuk percaya pada diri sendiri dan tidak takut mengambil peran," katanya.
Menurut pandangannya, bahwa masa depan Kota Bogor akan lebih bersinar ketika generasi mudanya saling mendukung dan bergerak untuk kebaikan bersama. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Zahra Fitriyana Bicara Eskalasi Kesataraan Gender dengan Advokasi Woman Empowerment
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |